News
ilustrasi pertamina

Solar Langka di Lampung, Sopir Bus dan Truk Menjerit: “Bagaimana Mau Bekerja?”

Bandar Lampung, Faktain.com – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar kembali menjadi momok menakutkan bagi para sopir angkutan umum dan logistik di Lampung. Antrean panjang kendaraan, didominasi oleh bus dan truk, tampak mengular di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah tersebut pada Rabu (17/9).

Kondisi ini memicu keluhan dan keputusasaan dari para sopir yang menggantungkan hidupnya dari putaran roda kendaraan. Melalui sebuah video yang beredar, seorang sopir dengan logat Jawa yang kental meluapkan kekesalannya.

“Teman-teman, bagaimana ini? Mencari solar susahnya bukan main. Setiap hari harus antre begini, bagaimana kami mau bekerja kalau tidak ada solarnya? Lihat antreannya panjang sekali,” keluhnya dalam video tersebut.

Keresahan serupa juga disuarakan oleh sopir lainnya yang merasa situasi ini semakin menghimpit. “Hancur. Tidak ada solusinya, susah,” timpal rekannya.

Arif, salah satu kru bus angkutan umum, saat dikonfirmasi oleh tim media, membenarkan bahwa kelangkaan solar ini bukanlah masalah baru. Namun, situasinya kian memburuk dalam beberapa waktu terakhir.

“Beberapa bulan yang lalu memang sudah susah, tapi belakangan ini makin parah. Kami harus berpindah dari satu SPBU ke SPBU lain hanya untuk menemukan solar, dan seringkali hasilnya nihil,” jelas Arif.

Banyak Bus Terpaksa ‘Kandang’

Advertisements

Dampak dari kelangkaan ini sangat signifikan. Menurut Arif, banyak armada angkutan umum, khususnya bus, yang terpaksa tidak dapat beroperasi karena kehabisan bahan bakar. Pengalaman pahit ini ia rasakan sendiri.

“Hari ini saya sampai tidak bisa jalan (beroperasi). Kemarin sudah antre di SPBU Way Halim, tapi tidak kebagian solar. Akhirnya hari ini saya baru bisa keluar rumah jam setengah tiga sore, langsung ke SPBU. Sampai di sana, antreannya sudah luar biasa, saya dapat nomor antrean 28,” paparnya.

Lebih lanjut, Arif mengungkapkan dilema yang dihadapinya dan rekan-rekan seprofesinya. Meskipun bus tidak beroperasi dan tidak ada pemasukan, kewajiban setoran kepada perusahaan tetap harus dipenuhi tanpa adanya keringanan.

“Kami bingung, bus tidak jalan, tapi setoran ke perusahaan tetap utuh, tidak ada dispensasi,” ungkapnya dengan nada pasrah.

Para sopir kini hanya bisa berharap pemerintah dapat segera turun tangan dan menemukan solusi konkret untuk mengatasi kelangkaan solar ini. Mereka merindukan kelancaran pasokan agar aktivitas ekonomi dan transportasi bisa kembali normal.

“Semoga ke depan solar bisa lancar, supaya kami para sopir angkutan umum, logistik, dan muatan lokal bisa lebih mudah dapat solar, biar tidak antre seperti ini lagi. Kami juga berharap pemerintah bisa membantu semaksimal mungkin,” tutup Arif, menyuarakan harapan ribuan sopir lainnya.


Eksplorasi konten lain dari Faktain.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

ALFIE RENALDY

Content Manager at Faktain.com

Baca Informasi Lainnya

Post navigation

Tinggalkan Komentar

Kasih Komentar

Eksplorasi konten lain dari Faktain.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca