Makassar (Faktain.com) – Kericuhan yang terjadi saat aksi demonstrasi pada 29 Agustus 2025 di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan memicu tragedi besar. Bangunan perwakilan rakyat tersebut ludes dilalap api, menjadi saksi bisu amarah massa yang dipicu oleh serangkaian isu panas.
Aksi yang semula damai, berubah menjadi anarkis ketika massa yang menolak kenaikan tunjangan DPR bergabung dengan kelompok yang menuntut pengusutan tuntas kasus kematian pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, di Jakarta. Keduanya menjadi isu yang saling terkait dan memantik kemarahan publik. Api pun mulai berkobar, melahap gedung serta menghanguskan sejumlah kendaraan yang terparkir di pelataran.
Kronologi Ricuh Aksi dan Kerugian

Menurut laporan yang berhasil dihimpun Tim Faktain dari lokasi kejadian, api mulai membesar setelah massa pengunjuk rasa berhasil merangsek masuk ke area gedung. Kobaran api yang membumbung tinggi dengan cepat melahap seluruh bangunan, meninggalkan puing-puing hangus dan asap tebal yang membumbung ke langit Makassar. Suasana tegang dan mencekam tak terhindarkan, sementara pihak keamanan dan pemadam kebakaran berusaha mengendalikan situasi.
Tak hanya gedung, amukan massa juga menyasar sejumlah mobil yang terparkir di sekitar lokasi. Dalam rekaman yang beredar, terlihat beberapa kendaraan hangus terbakar hingga tak lagi berbentuk. Kerugian material ditaksir mencapai miliaran rupiah, belum termasuk dampak psikologis dan sosial yang ditimbulkan dari insiden ini.
Pemicu Utama Kericuhan
Aksi demonstrasi di Makassar ini menjadi wujud kemarahan publik atas dua isu yang dinilai mengusik rasa keadilan. Pertama, penolakan tegas terhadap rencana kenaikan tunjangan anggota DPR yang dianggap tak peka dengan kondisi ekonomi masyarakat. Kedua, tuntutan keadilan bagi Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas terlindas kendaraan taktis Brimob saat demo di Jakarta.
Gabungan dua isu ini menciptakan gelombang amarah yang meledak di berbagai daerah, dengan Makassar menjadi salah satu titik terpanas. Pihak kepolisian masih terus berupaya mengendalikan situasi dan mengusut tuntas siapa provokator di balik aksi pembakaran yang merusak fasilitas publik tersebut.
Eksplorasi konten lain dari Faktain.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Komentar