Bandar Lampung – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung tancap gas memperkuat program hilirisasi komoditas unggulan desa demi mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Langkah ini terbukti mulai membuahkan hasil, ditandai dengan pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 5,27 persen pada Semester I 2025.
Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Ganjar Jationo, menyebut sektor industri pengolahan jadi penopang utama pertumbuhan ekonomi, dengan kontribusi mencapai 33,65 persen terhadap PDRB provinsi.
“Ini sinyal positif. Industri pengolahan menjadi harapan baru ekonomi Lampung dan ini akan terus kita perkuat lewat hilirisasi komoditas di desa,” jelas Ganjar, Selasa (5/8).
Program hilirisasi yang dimaksud mencakup berbagai dukungan konkret dari Pemprov, seperti:
- Bantuan alat pengering (dryer) komoditas di desa
- Pelatihan pembuatan pupuk organik cair
- Peningkatan kapasitas SDM desa dalam mengelola komoditas unggulan lokal
Ganjar menambahkan, langkah ini juga selaras dengan data ekspor Lampung yang menyumbang 75,96 persen terhadap pertumbuhan ekonomi di Triwulan II 2025.
“Kita optimis. Hilirisasi ini bukan hanya meningkatkan nilai tambah komoditas, tapi juga menggerakkan ekonomi desa, kecamatan, hingga skala provinsi,” tegasnya.
Sementara itu, BPS Provinsi Lampung mencatat pertumbuhan ekonomi Semester I 2025 naik signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu (4,08%). Kepala BPS Lampung, Ahmadriswan Nasution, menyebut sektor jasa lainnya tumbuh 9,41% dan industri pengolahan naik 9,37%, menjadi motor utama pemulihan ekonomi daerah.
Eksplorasi konten lain dari Faktain.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Komentar