Terkini
edisi faktain 19 mei 2025

Rumah Kepala Kampung Gunung Agung Ludes Dibakar Massa, Dipicu Penyelewengan Bansos dan Duel Berdarah

5
(1)

Lampung Tengah – Sebuah insiden dramatis mengguncang Kampung Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah, pada Sabtu (17/5/2025). Rumah dinas beserta aset pribadi Kepala Kampung (Lurah) Sukardi hangus dibakar massa yang dilanda amarah. Tak hanya rumah, dua kendaraan milik Sukardi, yakni satu unit sepeda motor dan satu unit mobil, turut menjadi sasaran pembakaran.

Peristiwa pembakaran ini merupakan puncak dari serangkaian kejadian yang dipicu dugaan penyelewengan bantuan sosial (bansos) oleh oknum Kepala Kampung, serta diperparah dengan insiden duel maut yang menelan korban jiwa.

Kronologi Peristiwa Berdasarkan Fakta yang Terkumpul

  1. Dugaan Penyelewengan Bansos (Senin, 27 Januari 2025)|
    Akar masalah dimulai dari mencuatnya dugaan penyelewengan beras bansos. Oknum Kepala Kampung Gunung Agung, Sukardi, diduga kuat menjual sekitar 400 karung beras bansos seberat 4 ton. Beras yang seharusnya untuk masyarakat miskin itu, disebut-sebut dijual seharga Rp 36 juta kepada sebuah Pondok Pesantren di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Deki, salah seorang warga sekaligus saksi, mengaku curiga melihat aktivitas pengangkutan beras dari Balai Kampung pada malam hari. “Saya tau Kantor Balai Kampung memang tempat penyimpanan beras bansos, tapi saya curiga kok dikeluarkan jam 7 malam hari secara diam-diam,” ujar Deki (Rabu, 29/1/2025), seperti dikutip dari TribunLampung.com. Deki dan rekannya kemudian mengikuti truk pengangkut beras tersebut hingga ke Kabupaten Tulang Bawang Barat, memastikan beras tersebut dijual.
  2. Protes dan Penyegelan Kantor Kampung (Senin, 24 Februari 2025)
    Sebagai respons atas dugaan penyelewengan tersebut, ratusan masyarakat Kampung Gunung Agung meluapkan kekecewaan mereka. Massa menyegel kantor Balai Kampung dan Kantor Kepala Kampung yang terletak di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) wilayah Timur Lampung Tengah. Aksi protes ini bertujuan mendesak Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah untuk mencopot Sukardi dari jabatannya. Warga merasa geram karena bantuan untuk rakyat kecil justru diduga menjadi ladang bisnis pribadi. Taufik, warga setempat, bahkan mengklaim total beras bansos yang telah dijual Kepala Kampung Gunung Agung lebih dari 50 ton dalam empat kali penjualan, dengan penjualan terakhir (4 ton) yang tertangkap basah. Menanggapi aksi ini, Camat Terusan Nunyai, Luberto Fabioca, menyatakan pihaknya telah berupaya melarang penyegelan, namun massa tak terbendung. Terkait tuntutan pencopotan, Luberto menjelaskan bahwa ada mekanisme dan aturan pemerintah daerah yang harus ditaati terkait pemberhentian kepala kampung, yang juga telah dijelaskan kepada masyarakat oleh perwakilan bupati dan Dinas PMK.
  3. Duel Maut Penyulut Emosi (Sebelum 17 Mei 2025)
    Setelah isu penyelewengan bansos mencuat, tensi di masyarakat meningkat. Puncaknya, terjadi perkelahian yang melibatkan AGS (41), yang disebut sebagai kerabat Kepala Kampung Sukardi, dengan SRY, salah seorang warga. Perkelahian ini berujung fatal, SRY meninggal dunia. Kapolres Lampung Tengah AKBP Alsyahendra membenarkan insiden tersebut. Menurut keterangan, AGS melakukan penikaman terhadap SRY saat korban sedang mengantarkan istrinya berbelanja di pasar, diawali cekcok mulut. Fakta yang didapat dari pihak keluarga, SRY merupakan sosok yang aktif menanyakan perihal beras bansos yang diduga diselewengkan sejak Januari 2025 hingga akhir hayatnya. Usman, kakak ipar korban, menegaskan bahwa SRY memperjuangkan kebenaran dan hak-hak masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi. Pihak keluarga pun meminta kepolisian menindaklanjuti kasus ini.
  4. Aksi Pembakaran Rumah Kepala Kampung (Sabtu, 17 Mei 2025)
    Kematian SRY dalam duel melawan kerabat Kepala Kampung membuat emosi massa makin tersulut. Peristiwa ini menjadi pemicu langsung dari aksi pembakaran rumah Kepala Kampung Sukardi pada Sabtu siang. “Kemudian insiden pembakaran sebagai buntut peristiwa duel maut, kami sedang melakukan penyelidikan untuk mencari provokator aksi tersebut,” terang Kapolres Lampung Tengah AKBP Alsyahendra. Saat api mulai melalap rumah, pihak kepolisian berhasil mengevakuasi keluarga Sukardi yang masih berada di dalam. “Saat kebakaran terjadi, di dalam rumah masih ada anak istri dan keluarganya, tapi sudah langsung kita evakuasi dan selamat,” kata Kapolsek Terusan Nunyai Iptu Daniel Hamidi. Iptu Daniel membenarkan bahwa rumah yang dibakar massa adalah milik Kepala Kampung Gunung Agung, Sukardi, dan saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait aksi pembakaran tersebut.
Baca Juga:  Yura Yunita Banjir Pujian Setelah Lagu "Dunia Tipu-tipu" Tembus Trending Topic di Twitter

Saat ini, AGS telah diamankan oleh Polres Lampung Tengah terkait insiden penikaman yang menewaskan SRY. Sementara itu, investigasi terhadap dugaan penyelewengan bansos oleh oknum Kepala Kampung dan pencarian provokator aksi pembakaran masih terus dilakukan oleh pihak kepolisian.

Apakah Kamu Menyukai Informasi ini?

Klik pada bintang untuk memberikan penilaian

Rata Rata Penilaian 5 / 5. Jumlah Penilaian: 1

Advertisements

Saat ini belum ada penilaian, berikan penilaian pertamamu!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

ALFIE RENALDY

Content Manager at Faktain.com

Baca Informasi Lainnya

Post navigation

Tinggalkan Komentar

Kasih Komentar

Eksplorasi konten lain dari Faktain.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca