Bandar Lampung, Faktain.com – Alih-alih mendapat jawaban atas keresahan mereka, sekelompok warga yang menggelar aksi damai di depan kantor Walikota Bandar Lampung justru dihadapkan pada tindakan represif dari aparat yang diduga berasal dari Satpol PP. Kejadian tersebut terjadi pada hari kedua aksi yang digelar untuk menuntut penyelesaian masalah banjir yang selama ini menggenangi pemukiman mereka.
Dalam video yang beredar, tampak seorang warga diseret paksa hingga terjatuh oleh aparat saat mencoba bertahan di lokasi. Sementara itu, Walikota Bandar Lampung yang menjadi target aspirasi tak kunjung menemui massa.
“Ini adalah hari kedua kami sebagai warga menggelar aksi menuntut penyelesaian banjir di kantor Walikota Bandar Lampung. Alih-alih bertemu walikota, kami justru menerima tindak brutal aparat,” ujar salah satu peserta aksi dalam narasi yang turut menyebar di media sosial.
Aksi ini berawal dari keresahan warga atas banjir yang terus terjadi tanpa solusi nyata dari pihak pemerintah kota. Masyarakat merasa suara mereka diabaikan, padahal mereka adalah pihak yang paling terdampak. Ironisnya, tindakan protes justru dibalas dengan kekerasan fisik.
“Warga yang keringatnya diperas untuk membayar pajak, untuk menghidupi mereka, justru diusir dan diseret seperti penjahat. Padahal penjahat sesungguhnya ada di dalam sana,” tegas narasi yang menyertai dokumentasi aksi.
Meski hanya dimulai oleh empat orang di hari pertama, jumlah peserta aksi terus bertambah. Pada hari kedua tercatat 14 orang bergabung, termasuk warga yang datang memberikan dukungan logistik.
Aksi ini direncanakan akan terus berlangsung hingga Walikota Bandar Lampung bersedia bertemu dan memberikan solusi konkret atas masalah banjir yang menjadi keresahan bersama.
“Kami akan terus ada dan berlipat ganda. Besok kita bertemu lagi di sana jam 10 pagi,” tutup warga dalam seruan terbuka.
Eksplorasi konten lain dari Faktain.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Tinggalkan Komentar