Terkini

Bill Ackman: Tarif Trump Bisa Picu ‘Musim Dingin Nuklir Ekonomi’ Amerika

0
(0)

Faktain.com, Internasional – Bill Ackman, investor miliarder yang sempat mendukung Donald Trump, mengeluarkan pernyataan tajam mengenai kebijakan tarif baru-baru ini yang dicanangkan oleh pemerintahan Trump. Menurut Ackman, langkah ini berpotensi membawa Amerika menuju suatu kondisi yang ia sebut sebagai “musim dingin nuklir ekonomi”—sebuah metafora untuk menggambarkan krisis ekonomi yang dipicu oleh kebijakan yang dianggapnya kontra-produktif.

Dalam unggahan di media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), Ackman menyindir bahwa dengan memberlakukan tarif yang besar dan tidak seimbang—baik kepada negara sahabat maupun negara lawan—Amerika secara tidak sengaja sedang memulai perang ekonomi global. “Dengan melancarkan tarif yang masif dan tidak proporsional kepada semua pihak, kita justru menghancurkan kepercayaan dunia terhadap negara kita sebagai mitra dagang,” tulisnya. Unggahan tersebut mengejutkan banyak pihak, mengingat Ackman sebelumnya pernah memberikan dukungan pada Trump saat kampanye pemilihan presiden.

Tarif terbaru yang ditandatangani pada hari Rabu ini menetapkan pungutan dasar sebesar 10% untuk seluruh impor, yang menjangkau lebih dari 180 negara. Kebijakan ini secara cepat mengguncang pasar global dan memicu kekhawatiran atas perlambatan ekonomi dunia. Tak heran jika saham-saham di Amerika sempat mengalami penurunan tajam; data dari FactSet menunjukkan indeks saham turun sebesar 9,08% pada hari Jumat lalu. Penurunan ini menambah tekanan, mengingat J.P. Morgan baru-baru ini menaikkan kemungkinan terjadinya resesi di Amerika Serikat dan global menjadi 60% pada akhir tahun, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 40%.

Baca Juga:  Pemerintah Batalkan Kenaikan Tarif PPN Menyeluruh pada 2025, Fokus pada Barang Mewah

Dalam konteks ini, Ackman menekankan bahwa dunia bisnis sangat bergantung pada kepercayaan. “Bisnis itu sebenarnya permainan kepercayaan, dan sekarang presiden kehilangan kepercayaan dari para pemimpin bisnis di seluruh dunia,” ujarnya. Pernyataan ini mencerminkan keresahan atas dampak negatif kebijakan tarif yang tidak hanya berdampak pada perekonomian makro, tetapi juga dirasakan langsung oleh jutaan warga Amerika, terutama kalangan berpendapatan rendah yang sudah berada di bawah tekanan ekonomi berat.

Tak hanya mengkritik kebijakan tarif, Ackman juga menyoroti konflik kepentingan yang dianggapnya terjadi di jajaran pemerintahan. Dalam sebuah tweet terpisah, ia menyindir Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, dengan mengatakan bahwa Lutnick mendapatkan keuntungan ketika ekonomi kita terpuruk. “Memilih Menteri Perdagangan yang perusahaannya terpapar pada risiko jangka panjang dari pendapatan tetap itu ide yang buruk—ini adalah konflik kepentingan yang tak bisa didamaikan,” tegasnya dengan gaya blak-blakan khas Gen Z.

Menanggapi situasi ini, pada hari Minggu lalu, Howard Lutnick menyatakan kepada CBS bahwa pemerintahan Trump akan tetap teguh mempertahankan tarif timbal balik terhadap mitra dagang utama, meski pasar saham global tengah mengalami gejolak hebat. Pernyataan Lutnick ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak berniat untuk mengubah arah kebijakan meskipun ada risiko resesi dan ketidakstabilan ekonomi yang semakin meningkat. Hingga saat ini, Departemen Perdagangan AS belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik tersebut.

Baca Juga:  SRITEX, Resmi tutup Ribuan Karyawan di PHK

Dalam situasi yang penuh dengan ketidakpastian dan tekanan ekonomi global ini, Ackman menyarankan agar Trump segera mengambil langkah mundur—atau setidaknya memberikan “timeout” untuk negosiasi ulang terhadap perjanjian tarif yang dianggap tidak adil. Tanpa ada penyesuaian, ia memperingatkan, Amerika akan semakin terperosok ke dalam krisis ekonomi yang bisa diibaratkan sebagai “musim dingin nuklir.” Suasana yang begitu tegang memaksa banyak pihak untuk bertanya-tanya: apakah kebijakan yang kontroversial ini memang layak dipertahankan, atau justru akan membawa bencana ekonomi yang lebih besar bagi negeri ini?

Meski dengan segala kritik dan peringatan, dinamika politik dan ekonomi Amerika masih terus berjalan. Namun, satu hal yang pasti—keputusan yang diambil hari ini akan memiliki dampak jangka panjang terhadap kepercayaan dunia dan kestabilan ekonomi global. Seperti yang diungkapkan Ackman, “Ini bukanlah apa yang kita pilih ketika memberikan suara.” Dan dengan itu, dunia bisnis dan masyarakat global pun diminta untuk tetap waspada sambil menanti langkah selanjutnya dari pemerintahan Trump.


Eksplorasi konten lain dari Faktain.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

ALFIE RENALDY

Content Manager at Faktain.com

Baca Informasi Lainnya

Post navigation

Tinggalkan Komentar

Kasih Komentar

Eksplorasi konten lain dari Faktain.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca