Di Tugu Adipura, Perempuan Lampung Bersatu Menuntut Perubahan

Bandar Lampung – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret 2025, sejumlah organisasi yang tergabung dalam gerakan perempuan di Lampung menggelar aksi di Tugu Adipura, Kota Bandar Lampung. Aksi ini mengusung tema Percepatan Aksi Gerakan Perempuan Lawan Sistem yang Memiskinkan dan diikuti oleh berbagai organisasi, termasuk Solidaritas Perempuan Sebay Lampung, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Lampung, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Lampung, serta Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lampung.

Turut serta dalam aksi ini Gaya Lentera Muda Lampung, Movement Social Environment (MSE), Lamban Puan, Konsorsium Pembaruan Agraria, Liga Mahasiswa Indonesia Demokratis (LMID), Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), dan Federasi Serikat Buruh Karya Utama (FSBKU).

Gerakan perempuan yang turun ke jalan membawa 13 tuntutan utama yang mencakup berbagai aspek, mulai dari perlindungan tenaga kerja hingga keadilan sosial. Berikut daftar tuntutan yang disampaikan:

  1. Ratifikasi Konvensi ILO 190 untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan bebas dari pelecehan.
  2. Pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pekerja Rumah Tangga.
  3. Pendidikan dan kesehatan gratis, ilmiah, dan demokratis.
  4. Pengesahan RUU Perampasan Aset.
  5. Evaluasi ulang program Makan Bergizi Gratis (MBG).
  6. Jaminan relasi setara antara perempuan dan laki-laki dalam UU No. 7 Tahun 2016, UU No. 19 Tahun 2013, dan UU No. 18 Tahun 2012.
  7. Penghentian represifitas dan kriminalisasi aparat terhadap rakyat.
  8. Penolakan terhadap pembangunan dan proyek tanpa persetujuan perempuan.
  9. Pencabutan UU Cipta Kerja dan aturan lain yang dianggap semakin memiskinkan perempuan.
  10. Penolakan mekanisasi pertanian serta penyeragaman bibit, pupuk, dan pestisida yang menghilangkan pangan serta kearifan lokal perempuan.
  11. Implementasi reforma agraria yang responsif gender.
  12. Sistem peradilan pidana yang adil bagi perempuan pekerja migran.
  13. Mitigasi bencana yang efektif, aksi tanggap darurat yang cepat, perlindungan sosial yang memadai, dan pemenuhan hak bagi kelompok rentan yang terdampak bencana.
Baca Juga:  Viral Isa Zega alias Sahrul  umroh mengenakan hijab & atribut perempuan

Seruan dari Para Aktivis

Koordinator aksi dari Solidaritas Perempuan Sebay Lampung, Reni Yuliana Meutia, menegaskan pentingnya solidaritas dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.

Advertisements

“Pesan saya, teruslah bergandengan tangan dan berkonsolidasi untuk memperjuangkan hak-hak kita. Kita harus menciptakan keadilan dan kedaulatan perempuan tanpa memandang latar belakang apapun,” ujarnya.

Sementara itu, Aldora Azza Putra dari Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bagian dari sejarah perjuangan perempuan.

“Aksi ini adalah perayaan Hari Perempuan Sedunia, yang mengingatkan bahwa perempuan harus turut andil dalam memperjuangkan hak-hak mereka di bidang ekonomi, politik, dan sosial,” ungkapnya.

Aksi ini menjadi momentum bagi gerakan perempuan di Lampung untuk terus menyuarakan hak dan keadilan dalam berbagai aspek kehidupan.


Eksplorasi konten lain dari Faktain.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

ALFIE RENALDY

Content Manager at Faktain.com

Baca Informasi Lainnya

Post navigation

Tinggalkan Komentar

Kasih Komentar

Eksplorasi konten lain dari Faktain.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca