mengapa umur 25 jadi tembok pekerjaan

Sering Lihat Loker Maksimal 25 Tahun? Yuk, Kupas Alasannya!

Pernah nggak sih kamu scroll-scroll lowongan kerja, terus ketemu syarat umur maksimal 25 tahun? Atau mungkin kamu sendiri pernah ditolak kerja gara-gara umur yang dianggap “kelewat” batas? Jujur aja, ini emang sering bikin galau, ya. Umur 25 tahun seolah jadi ‘tembok’ yang menghalangi kita buat dapat pekerjaan impian. Sebenarnya, kenapa sih kok banyak lowongan kerja yang mematok usia maksimal 25 tahun?

1. Fresh Graduate = Gaji Lebih “Bersahabat”?

Ini realita yang pahit, tapi sering terjadi. Perusahaan beranggapan kalau fresh graduate, yang biasanya berusia di bawah 25 tahun, bisa digaji lebih rendah dibandingkan kandidat yang lebih berpengalaman. Alasannya, fresh graduate dianggap belum punya banyak pengalaman dan bargaining power dalam negosiasi gaji.

2. Energi dan Semangat yang Masih Menggebu-gebu

Anak muda, apalagi yang baru lulus kuliah, biasanya identik dengan energi dan semangat yang masih tinggi. Mereka dianggap lebih mudah beradaptasi, mau belajar hal baru, dan siap kerja lembur (meskipun ini nggak selalu baik ya!). Perusahaan melihat ini sebagai aset berharga.

3. Lebih Mudah Dibentuk dan Diarahkan

Fresh graduate diibaratkan seperti kertas putih yang masih kosong. Mereka dianggap lebih mudah dibentuk dan diarahkan sesuai dengan budaya dan kebutuhan perusahaan. Berbeda dengan kandidat yang lebih senior, yang mungkin sudah punya pola kerja dan kebiasaan tersendiri.

Baca Juga:  Simulasi biaya hidup di kota palembang, kamu pasti butuh ini!
Advertisements

4. Investasi Jangka Panjang

Img 0049 2867919930
ilustrasi pekerja

Perusahaan yang mencari kandidat muda berharap mereka bisa “tumbuh” dan berkembang bersama perusahaan dalam jangka waktu yang lama. Harapannya, sih, mereka bisa jadi karyawan loyal dan berkontribusi maksimal di masa depan.

5. Melek Teknologi

Di era digital ini, kemampuan adaptasi dengan teknologi jadi nilai plus. Anak muda, yang tumbuh di tengah perkembangan teknologi, dianggap lebih melek teknologi dan cepat beradaptasi dengan tools dan sistem baru.

Tapi, Apakah Selalu Benar?

Tentu saja, nggak semua perusahaan seperti itu. Banyak juga kok perusahaan yang menghargai pengalaman dan skill, tanpa memandang usia. Lagipula, batasan usia ini juga sering dikritik sebagai bentuk diskriminasi. Pengalaman, skill, dan attitude seharusnya jadi pertimbangan utama, bukan sekadar angka di KTP.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Buat kamu yang merasa terhambat oleh batasan usia, jangan patah semangat! Terus kembangkan skill, bangun networking, dan buktikan bahwa kamu punya nilai lebih yang bisa ditawarkan ke perusahaan. Ingat, usia hanyalah angka!

Kesimpulan

Fenomena batasan usia di lowongan kerja memang masih sering terjadi. Alasannya beragam, mulai dari pertimbangan finansial sampai persepsi tentang produktivitas. Tapi, jangan jadikan ini sebagai penghalang ya! Fokus pada pengembangan diri dan buktikan bahwa kamu layak mendapatkan kesempatan, berapapun usiamu. Semoga artikel ini bisa membuka wawasan kita semua!


Eksplorasi konten lain dari Faktain.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

ALFIE RENALDY

Content Manager at Faktain.com

Baca Informasi Lainnya

Post navigation

Tinggalkan Komentar

Kasih Komentar

Eksplorasi konten lain dari Faktain.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca