Ini Dia Syarat Melakukan Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah (BPU)
Iklan
Hey, pernah dengar soal BPJS Ketenagakerjaan untuk Bukan Penerima Upah (BPU)? Nah, ini tuh program buat kamu yang kerja mandiri, misalnya freelance, pedagang, ojek online, atau pekerjaan lain yang nggak terikat sama perusahaan. Salah satu hal menarik dari BPJS Ketenagakerjaan ini adalah kamu bisa mencairkan saldo Jaminan Hari Tua (JHT)-nya. Jadi, uang yang selama ini kamu setorkan bisa diambil sesuai ketentuan. Tapi, ada syarat-syaratnya nih! Aku jelasin ya, santai aja.
Syarat Utama Pencairan BPJS Ketenagakerjaan BPU
Udah Berhenti Jadi Peserta BPJS Kalau kamu masih aktif nyetor iuran tiap bulan, ya saldonya nggak bisa dicairkan. Pencairan cuma bisa kalau kamu udah berhenti jadi peserta. Jadi, pastikan dulu kepesertaanmu udah nonaktif.
Nggak Lagi Bekerja (Bukan Peserta Aktif di Program BPJS Ketenagakerjaan Lainnya) Kalau kamu udah nggak kerja mandiri atau pindah jadi pegawai perusahaan yang punya BPJS Ketenagakerjaan reguler, baru deh bisa cairin saldo. Intinya, program ini fokus buat mereka yang udah nggak terikat lagi sama sistem BPJS.
Usia 56 Tahun atau Lebih Kalau usia kamu udah 56 tahun, saldo JHT bisa dicairkan 100%, berapa pun jumlahnya. Ini kayak tabungan pensiun lah.
Berhenti Kerja Sebelum Usia 56 Tahun Kalau kamu berhenti sebelum usia 56 tahun, saldo juga bisa cair 100%, asalkan udah nggak jadi peserta aktif selama minimal 1 bulan. Tapi, inget, ada prosesnya ya.
Meninggal Dunia atau Alami Cacat Total Tetap Kalau peserta meninggal dunia (amit-amit), ahli waris bisa mencairkan saldonya. Kalau cacat total tetap, ya peserta itu sendiri yang berhak mencairkan.
Nah, gitu deh penjelasannya. Semoga saldo BPJS-mu bisa membantu untuk kebutuhan mendesak atau persiapan masa depan. Kalau ada yang kurang jelas, langsung aja tanya di kolom komentar (eh, maaf kebawa gaya vlog, haha). Tapi serius, kalau butuh info lebih, tanya aja, aku bantu semampunya!