Iklan
Categories: berita

Angin Puting Beliung Di Rancaekek Bandung : Puluhan Rumah Rusak

Iklan

Angin puting beliung menerjang wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (21/2) sore. Peristiwa ini menyebabkan puluhan rumah dan bangunan lainnya mengalami kerusakan.Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, angin puting beliung terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.

Angin kencang disertai hujan deras menerjang wilayah Rancaekek dan sekitarnya.”Berdasarkan laporan yang kami terima, ada sekitar 30 rumah yang mengalami kerusakan akibat angin puting beliung,” kata Uka Suska, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung.

Uka menjelaskan, kerusakan yang terjadi pada rumah-rumah tersebut mostly pada bagian atap. Selain itu, beberapa pohon tumbang dan menimpa beberapa bangunan.”Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Namun, beberapa warga mengalami luka ringan,” ujar Uka.Saat ini, petugas BPBD dan relawan sedang melakukan pendataan dan evakuasi terhadap warga yang terdampak. BPBD juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membantu penanganan pascabencana.

“Fenomena tornado menggambarkan suatu kolom udara yang berputar sangat cepat, mulai dari awan badai hingga mencapai permukaan tanah, dan biasanya berbentuk seperti corong,” ujar Didi.

Didi menjelaskan, hasil analisis awal menunjukkan, penyebab dari kejadian puting beliung di Rancaekek, kemungkinan adalah terjadinya konvergensi angin dan uap air di daratan sekitar wilayah tersebut pada sore hari, yang menyebabkan pertumbuhan awan cumulonimbus yang sangat cepat dan meluas. Proses pembentukan awan membebaskan panas laten yang selanjutnya meningkatkan updraft (aliran udara ke atas).

Sebaliknya, updraft yang semakin kuat akan menumbuhkan lebih banyak awan. Siklus umpan balik positif ini, menyebabkan updraft menjadi semakin kuat dan dapat berputar karena adanya windshear (perbedaan arah/kecepatan angin). Kolom udara yang berputar semakin kuat dapat mencapai permukaan tanah dan menghasilkan puting beliung.

Didi menjelaskan perbedaan antara tornado dan puting beliung. Tornado biasanya terjadi dalam awan badai yang terbentuk sepanjang front (batas antara dua massa udara yang berbeda) atau di dalam awan badai supersel. Sedangkan puting beliung biasanya terjadi karena proses konveksi lokal di dalam awan badai dan biasanya berkaitan dengan downburst/microburst (aliran udara ke bawah) yang kuat.

Ilustrasi Tornado

Dari segi skala, tornado biasanya lebih besar dan lebih kuat, dengan angin yang lebih kencang dan diameter yang lebih besar. Daripada puting beliung yang biasanya lebih kecil dan kecepatan angin yang lebih rendah. “Sedangkan puting beliung kadang-kadang disebut sebagai microscale tornado karena lebih kecil daripada tornado yang terjadi di lintang menengah,” lanjut Didi./

Advertisements

Sebelumnya, kejadian angin kencang yang melanda Kabupaten Bandung dan Sumedang itu dinilai identik dengan angin tornado yang biasa terjadi di Amerika Serikat. Anggapan ini disampaikan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Erma Yuliastian.

Dalam penjelasannya, Erma di antaranya melihat kejadian angin kencang Rancaekek dari aspek struktur atau bentuk angin kencang, durasi hingga efek.Secara struktur, tornado Rancaekek dinilai mirip dengan tornado di Amerika Serikat. Angin tersebut membentuk spiral disertai turunnya gumpalan awan menyerupai bentuk corong.

Sementara itu, media Singapura, Channel News Asia (CNA) menggunakan judul serupa dengan Reuters, yakni “Indonesia investigates after first large-scale tornado strikes”.

Dengan judulnya yang sama dengan BBC, media asing lainnya dari Amerika Serikat, AOL.com, turut menyorot peristiwa angin puting beliung di Indonesia tersebut.

Sedangkan media AS lainnya, foxweather.com memuat artikel bertajuk “Indonesia tornado rips roofs off homes, injures dozens”.

“Tornado melanda masyarakat di Pulau Jawa, di Indonesia bagian selatan, pada hari Rabu (21/2), merusak rumah dan mengirim lebih dari dua lusin orang ke rumah sakit setempat. Video yang diambil dari provinsi Jawa Barat menunjukkan atap-atap rusak dan puing-puing berhamburan seiring angin kencang berputar di sekitar pusaran air,” sorot foxweather.com.

ALFIE RENALDY

Content Manager at Faktain.com

Recent Posts

HEBOH! Mahasiswa PGSD Universitas Terbuka Kritik Pedas Dosen, Diduga Gunakan ChatGPT untuk Tugas

Viral! Guru honorer mahasiswa PGSD Universitas Terbuka kritik dosen dengan kata kasar. Diduga gunakan ChatGPT…

11 jam ago

Peraturan Baru UU Cipta Kerja 2024 untuk Karyawan Kontrak: Wajib Tahu Hak dan Kewajibannya

Pelajari peraturan baru Undang-Undang Cipta Kerja 2024 yang mengatur karyawan kontrak. Temukan hak, kewajiban, dan…

18 jam ago

Iniloh Definisi Cowo Mokondo, Wajib Tau!

Kenali apa itu cowo mokondo! Temukan definisi lengkap, ciri-ciri cowok mokondo, dan tips bagaimana menyikapinya…

22 jam ago

Ini Dia Daftar Hari Libur di Tahun 2025

Cek daftar lengkap hari libur nasional dan cuti bersama di tahun 2025! Siapkan jadwal liburan…

2 hari ago

5 Fakta Unik di Kepulauan Bangka Belitung yang Harus Kamu Tahu

Yuk, kenali 5 fakta unik tentang Kepulauan Bangka Belitung! Dari pantai cantik berpasir putih hingga…

3 hari ago

Polri Gelar Operasi Lilin 2024, Amankan Nataru di Seluruh Indonesia

Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Polri akan menggelar Operasi Lilin 2024…

3 hari ago

This website uses cookies.